0


Keputusan untuk membina sebuah keluarga adalah sebuah keputusan besar, dimana nantinya diperlukan perjuangan besar pula untuk menekan keegoisan dari dua pribadi. Dua orang yang berasal dari dua sisi berbeda latar belakang kultur dan lingkungan, terlahir, dibesarkan dan dididik dalam dua bahtera rumah yang tidaklah sama tentu akan menemukan banyak ketidaksesuaian yang harus disikapi dengan bijaksana. Tidak ada dan tidak bisa menjadikannya sama, yang ada hanyalah penyesuaian untuk melangkah pada titik tengah-tengah yang nantinya disebut sebagai tujuan atau arah dala mengarungi biduk rumah tangga untuk menggapai keluarga sakinah mawaddah warahmah, rukun dan dirahmati olehNya.

Perbedaan-perbedaan seperti antara pasangan suami atau istri sering terjadi. Pasangan kita yang pelupa bila menyimpan. Kebiasaan meletakkan baju, handuk atau sepatu sembarangan setelah selesai dipakai. Perbedaan selera masakan; istri suka makan ikan tapi suami malah alergi memakannya. Istri yang senang belanja tapi suami malah justru sangatlah berhemat. Atau dalam mendidik anak misalnya, hanya satu pihak saja yang suka  menerapkan kedisiplinan. Perbedaan-perbedaan tersebut harus disikapi dengan lapang dada, bukan menang atau kalah dalam penyelesaiannya, tapi mencari jalan tengah pada setiap perbedaan tersebut disinilah letak keindahannya. Bersabarlah kala tersinggung atau merasa sedih saat berselisih. Jalin komunikasi yang tidak saling menyakiti. Wujudkan semuanya dalam cinta dan kasing sayang. Perjalanan pada penyelesaian tiap-tiap masalah menjadikan kita bertambah matang dan dewasa dari waktu ke waktu. Perbedaan jangan dijadikan sumber sengketa. Bukan pula sebagai penghalang untuk selsalu berusaha mengukuhkan dan mengharap anugrahNya mendapatkan cinta pasangannya.

Seperti menempa tanah liat dengan berbagai proses untuk menjadikannya guci-guci indah yang berdaya jual mahal. Maka, dalam kehidupan rumahtangga jiwa raga kita sedang ditempa dalam beragam perbedaan. Lalu kita berusaha menyelami dan menikmatinya, dan bukan lari menghindar. Dihadapan Allah, kualitas kita akan bertambah. Allah Yang Maha membolak-balikan hati. Dia tempat kembalinya segala urusan. Dalam sujud panjang, dua insan yang berbeda berusaha untuk menjadi manusia mulia. Jika sudah demikian, yakinlah bahwa pernikahan yang diniatkan untuk menyempurnakan agama, insya Allah kita akan sampai pada tujuan akhir dengan selamat

sumber : http://muslimahzone.com/perbedaan-itu-indah/

Posting Komentar

 
Top