0

Sebelum Apple masuk ke pasar Smartphone dan merevolusi pasar smartphone dengan iPhonenya , RIM BlackBerry berada di atas kursi yang empuk alias masih raja ponsel, hampir semuaa orang memiliki BlackBerry dan sebagian lainnya kepengen ingin memiliki produk dari perusahaan asal Kanada tersebut (RIM Blackberry).

Bahkan setelah Apple memperkenalkan produk iPhone, masih tetap saja Blackberry memimpin kemenangan atau BlackBerry masih lebih bagus dimata masyarakat selama bertahun-tahun, BlackBerry masih pilihan nomor satu dikalangan masyarakat banyak. Namun, seiring berjalannya waktu, beberapa waktu kemudian Blackberry makin ditinggal konsumen yang mulai beralih ke iPhone dan kemudian muncul juga Google Android.

Kemunculan kedua kompetitor tersebut (Apple dan Google) telah membuat RIM BlackBerry berada pada tempat yang sulit sejak Apple iPhone dan Google Android melangkah ke pasar. Masyarakat umum akhir-akhir ini telah melirik ke iPhone dan Android, dan bukan lagi melirik ke Blackberry akibatnya sejak 2010 tahun lalu Perusahaan tersebut mengalami penurunan penjualan yang signifikan. Dan 2 tahun berikutnya kesulitan RIM Blackberry tersebut tampak saat pihak perusahaan melaporkan kerugian yang cukup besar. Pada kuartal fiskal pertama tahun 2012, Research In Motion melaporkan hasil perusahan yang jauh lebih buruk dari yang diharapkan.

Lain lagi setelah pengumuman kerugian, beberapa waktu kemudian pihak perusahaan mengumumkan akan melakukan PHK besar-besaran diseluruh perusahaan mereka,  RIM akan merumahkan 5.000 orang atau sekitar 30 persen dari total 16.500 karyawannya. Langkah tersebut dilakukan sebagai bagian upaya menghemat 1 miliar dollar AS dari biaya operasional.

BlackBerry, Mengapa Engkau Sekarat?

Kita tahu, bahwa ponsel besutan RIM ini atau Blackberry adalah ponsel yang sangat polpuler, namun masalahnya bagi RIM adalah KOMPETISI. RIM BlackBerry kalah dari Apple iPhone dan Google Android, sejak kemunculan kedua ini langkah BlackBerry smartphone cepat kehilangan pangsa pasar  dan mulai konsumen beralih ke iPhone  dan perangkat yang didukung oleh sistem operasi Google Android.

Jadi, secara keseluruhan Blackberry bisa dikatakan gagal dalam meyakinkan konsumen. Bagaimana tidak, sejak kemunculan kompetitornya yaitu Apple dan Android tumbuh sangat cepat. Sejak itu,  BlackBerry terus berusaha untuk selalu menjadi nomor satu, namaun langkah tersebut secara perlahan mulai patah-patah dan tibalah saat ini bahwa Blackberry mulai “mati”.

Namun, Jikapun ada bertanya atau bertanya-tanya dalam hati. Apakah RIM BlackBerry masih bisa bangkit? atau Apakah BlackBerry bisa kembali merebut pangsa pasarnya?. Menarik untuk di jawab, tapi saya menjawab pertanyaan ini dari pernyataan para ahli dan analisis. Para ahli mengatakan bahwa sangat sulit bagi RIM Blackberry untuk bisa bangkit lagi atau juga merebut pangsa pasarnya. Mengapa demikian?Mari kita lihat alasan nya:

RIM BlackBerry Kurang Berinovasi

CEO Research in Motion (RIM) Thorsten Heins seperti seorang anak yang bandel yang tidak mau berubah dan ingi berinovasi . Dengan berlalunya waktu, Kita semua mengalami banyak perubahan termasuk ponsel ingin juga berubah bentuk, gaya, tampilan dan lainnya, tapi BlackBerry  tetap saja sama bentuknya selama beberapa tahun tak ada perubahan (Lihat Evolusi Bentuk Balckberry) . Naiknya pamor BlackBerry di pasar, hanya karena BBM, email, faks, dan fungsi lainnya yang diperkenalkan pada tahun 2003. Namun, sejak saat itu, tidak banyak perubahan yang datang ke dalam BlackBerry. Jadi, Tidak salah untuk mengatakan bahwa pengguna sudah bosan menggunakan Blackberry, itu sebabnya konsumen saat ini makin beralih ke iPhone dan Android.

Alasan lainnya, RIM BlackBerry tak melakukan pemasaran secara intens ,  BlackBerry membuat kesalahan besar dengan tidak memasarkan produknya secara intens yang ujungnya pesaing BlackBerry telah menyalip pasar dengan memasarkan produk mereka secara hangat kepada pelanggan. Yang ujungnya jumlah pengguna BlackBerry di Amerika Serikat dan seluruh dunia dengan  jelas terperosok dan tergelincir. Pendapatan pun dari Research In Motion makin menyakitkan.

Kehilangan Uang dan pangsa pasar serta melakukan PHK besar-besara telah membuat RIM Blackberry menunda untuk tak memperkenalkan BlackBerry 10, padahal peluncuran produk ini diharapkan mampu mengangkat performa RIM dari persaingan pasar telepon pintar. Tetapi ada orang-orang yang skeptis dengan RIM BlackBerry beranggapan bahwa BB 10 tak mampu untuk mendongkrak popularitas Perusahaan.

Jika ini di tunda oleh RIM sampai tahun 2013, kemungkinan besar Perusahaan akan terus mendapatkan tantangan dan tekanan dari perusahaan sejenis seperti Apple, Microsoft”s Windows Phone dan Google Android. Dan juga bisa dikatakan bahwa RIM memang benar-benar akan “mati”, hanya menunggu tanggal kematian atau tahun kematiannya. Bayangkan saja, jikapun RIM melakukan pengenalan BB10 maka ada kemungkinan bahwa RIM Blackberry masih punya strategi lain atau uang, pemasaran dan lainnya. tetapi  BB10 di tunda untuk di kenalkan, bisa jadi ini menambah penyakit bagi RIM atau menambah peti Mati lagi.

Apalagi yang bisa di harapakan dari RIM BlackBerry?

Tadinya BB 10 adalah harapan dari Blackberry tapi ditunda, dan tak bisa lagi menjadi harapan besar untuk saat ini bagi RIM Blackberry. Dan jika BlackBerry terus di jalan yang sama dan menolak untuk berubah atau setidaknya berubah bentuk, gaya, aplikasi masuk, rubah semua direksi dan strategi lainnya maka akhir kehidupan RIM BlackBerry tampaknya tak terelakkan karena RIM BlackBerry hanya memiliki 6% di pasar ponsel di seluruh dunia. iPhone dan Android makin merajai.

Jika RIM Blackberry tak mau untuk melakukan perubahan maka masa depan dunia Smartphone ada di tangan Apple dan Google. IPhone dan Android akan terus merajai smartphone pada tahun-tahun mendatang. Bayangkan saja saat ini pengguna iPhone dan Android selalu saja melambung, dan yang mengerikan lagi adalah bahwa sebagian besar pengguna Blackberry ingi beralih ke Android dan iPhone (Lihat Kompas.com).

Jadi, ini artinya bahwa masa depan Smartphone ada ditangan kedua Perusahaan tersebut. Bagaimana dengan Nokia?Ah…ini juga sama halnya dengan RIM Blackberry, senasip dan sependeritaan. Kasian RIM dan Nokia ya..?   
sumber : www.kompasiana.com

Posting Komentar

 
Top